Penonton

Senin, 24 Februari 2014

diare

DIARE

Definisi
Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer atau cair.

Patofisiologi
§  Meningkatnya motilitas dan cepatnya pengosongan pada intensinal merupakan akibat dari gangguan absorbsi dan ekskresi cairan dan elektrolit yang berlebihan.
§  Cairan, sodium, potasium dan bikarbonat berpinah dari rongga ektraseluler ke dalam tinjaa, sehingga mengakibatkan dehidrasi kekurangan elektrolit, dan dapat terjadi asidosis metabolik.
Diare yang terjadi merupakan proses dari ;
§  Transport aktif akibat rangsangan toksin bakteri terhadap elektrolit ke dalam usus halus. Sel dalam mukosa intestinal mengalami iritasi dan meningkatnya sekresi cairan dan elektrolit. Mikroorganisme yang masuk akan merusak sel mukosa intestinal sehingga menurunkan area permukaan intestinal, perubahan kapasitas intestinal dan terjadi gangguan absorbsi cairan dan elektrolit.
§  Peradangan akan menurunkan kemampuan intestinal untuk mengabsorbsi cairan dan elektrolit dan bahan-bahan makanan. Ini terjadi pada sindrom malabsorbsi.
§  Meningkatnya motilitas intestinal dapat mengakibatkan gangguan absorbsi intestinal.





Komplikasi :
§  Dehidrasi
§  Hipokalemi
§  Hipokalsemi
§  Cardiac dysrhythmias akibat hipokalemi dan hipokalsemi
§  Hiponatremi
§  Syok hipovolemik
§  Asidosis

Etiologi :
Faktor Infeksi :
  • Bakteri; enteropathogenic escherichia coli, salmonella, shigella, yersinia enterocolitica
  • Virus; enterovirus – echoviruses, adenovirus, human retrovirua – seperti agent, rotavirus.
  • Jamur; candida enteritis
  • Parasit; giardia Clambia, crytosporidium
  • Protozoa
Bukan Fakror Infeksi :
  • Alergi makanan; susu, protein
  • Gangguan metabolik atau malabsorbsi; penyakit celiac, cystic fibrosis pada pankreas
  • Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan
  • Obat-obatan; antibiotik,
  • Penyakit usus; colitis ulcerative, crohn disease, enterocolitis
  • Emosional atau stress
  • Obstruksi usus
Penyakit infeksi; otitis media, infeksi saluran nafas atas, infeksi saluran kemih



Manifestasi kilinis
  • Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer
  • Terdapat tanda dan gejala dehidrasi; turgor kulit jelek (elastisitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa kering
  • Keram abdominal
  • Demam
  • Mual dan muntah
  • Anorexia
  • Lemah
  • Pucat
  • Perubahan tanda-tanda vital; nadi dan pernafasan cepat
  • Menurun atau tidak ada pengeluaran urine

Pemeriksaan Diagnostik
  • Riwayat alergi pada obat-obatan atau makanan
  • Kultur tinja
  • Pemeriksaan elektrolit; BUN, creatinine, dan glukosa
  • Pemeriksaan tinja; pH, lekosit, glukosa, dan adanya darah

Penatalaksanaan Terapeutik
  • Penanganan fokus pada penyebab
  • Pemberian cairan dan elektrolit; oral (seperti; pedialyte atau oralit) atau terapi parenteral
  • Pada bayi, pemberian ASI diteruskan jika penyebab bukan dari ASI







Penatalaksanaan Perawatan
Pengkajian
  • Kaji riwayat diare
  • Kaji status hidrasi; ubun-ubun, turgor kulit, mata, membaran mukosa mulut
  • Kaji tinja; jumlah, warna, bau, konsistensi dan waktu buang air besar
  • Kaji intake dan output (pemasukan dan pengeluaran)
  • Kaji berat badan
  • Kaji tingkat aktivitas anak
  • Kaji tanda-tanda vital

Diagnosa Keperawatan
  • Kurangnya  volume cairan berhubungan dengan seringnya buang air besar dan cencer
  • Risiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan seringnya buang air besar
  • Risiko infeksi pada orang berhubungan dengan terinfeksi kuman diare atau kurangnya pengetahuan tentang pencegahan penyebaran penyakit
  • Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan menurunnya intake (pemasukan) dan menurunnya absorbsi makanan dan cairan
  • Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan perawatan anak
  • Cemas dan takut pada anak/orang tua berhubungan dengan hospitalisasi dan kondisi sakit

Implementasi
1.       Meningkatkan hidrasi dan keseimbangan elektrolit
§  Kaji status hidrasi,; ubun-ubun, mata, turgor kulit dan membran mukosa
§  Kaji pengeluaran urine; gravitasi urine atau berat jenis urine (1.005-1.020) atau sesuai dengan usia pengeluaran urine 1-2 ml/kg per jam
§  Kaji pemasukan dan pengeluaran cairan
§  Monitor tanda-tanda vital
§  Pemeriksaan laboratorium sesuai program; elektrolit, Ht, pH, dan serum albumin
§  Pemberian cairan dan elektrolit sesuai protokol (dengan oralit, dan cairan parenteral bila indikasi)
§  Pemberian obat anti diare dan antibiotik sesuai program
§  Anak diistirahatkan
2.       Mempertahankan keutuhan kulit
  • Kaji kerusakan kulit atau iritasi setiap buang air besar
  • Gunakan kapas lembab dan sabun bayi (atau pH normal) untuk membersihkan anus setiap baung air besar
  • Hindari dari pakaian dan pengalas tempat tidur yang lembab
  • Ganti popok / kain apabila lembab atau basah
  • Gunakan obat cream bila perlu untuk perawatan perineal
3.  Mengurangi dan mencegah penyebaran infeksi
  • Ajarkan cara mencuci tangan yang benar pada orang tua dan pengunjung
  • Segera bersihkan dan angkat bekas baung air besar dan tempatkan pada tempat yang khusus
  • Gunakan standar pencegahan universal (seperi; gunakan sarung tangan dan lain-lain)
  • Tempatkan pada ruangan yang khusus
4.   Meningkatkan kebutuhan nutrisi yang optimum
  • Timbang berat badan anak setiap hari
  • Monitor intake dan output (pemasukan dn pengeluaran)
  • Setelah rehidrasi, berikan minuman oral dengan sering dan makanan yang sesuai dengan diit dan usia dan atau berat badan anak
  • Hindari minuman buah-buahan
  • Lakukan kebersihan mulut setiap habis makan
  • Bagi bayi, ASI tetap diteruskan
  • Bila bayi tidak toleran dengan ASI berikan formula yang rendah laktosa

5.   Meningkatkan pengetahuan orang tua
  • Kaji tingkat pemahaman orang tua
  • Ajarkan tentang prinsip diit dan kontrol diare
  • Ajarkan pada orang tua tentang pentingnya cuci tangan untuk menghindari kontaminasi
  • Jelaskan tentang penyakit, perawatan dan pengobatan
  • Jelaskan pentingnya kebersihan
6.   Menurunkan rasa takut/cemas pada anak dan orang tua
  • Ajarkan pad orang tua untuk mengekspresikan perasaan rasa takut dan cemas; dengarkan keluhan orang tua dan bersikap empati, dan sentuhan terapeutik
  • Gunakan komunikasi terapuetik; kontak mata, sikap tubuh dan sentuhan
  • Jelaskan setiap prosedur yang akan dilakukan pada anak dan orang tua
  • Libatkan orang tua dalam perawatan anak
  • Jelaskan kondisi anak, alasan pegobatan dan perawatan

Perencanaan Pemulangan
  • Jelaskan penyebab diare
  • Ajarkan untuk mengenal komplikasi diare
  • Ajarkan untuk mencegah penyakit diare dan penularan; ajarkan tentang standar pencegahan
  • Ajarkan perawatan anak; pemberian makanan dan minuman (misalnya;oralit)
  • Ajarkan mengenal tanda-tanda dehidrasi, ubun-ubun dan mata cekung, turgor kulit tidak elastis, membran mukosa kering
  • Jelaskan obat-obatan yang diberikan; efek samping dan kegunaannya





Pustaka

1. Betz Cecily L, Sowden Linda A. 2002. Buku Saku Keperawatan
    Pediatik, Jakarta, EGC
2. Sachasin Rosa M. 1996. Prinsip Keperawatan Pediatik. Alih bahasa :
    Manulang R.F. Jakarta, EGC
4. Arjatmo T. 2001. Keadaan Gawat yang mengancam jiwa, Jakarta gaya baru
5. Kejang pada anak. www. Pediatik.com / knal.php





















LP Support Mesh Arm Sling Size XL [LP-839]

Jumat, 21 Februari 2014

baju bagus

B-SAVE Dress Cotton Silk [#1460] - Black B-SAVE Dress Cotton Silk [#1460] - Black pakaian wanita bagi cewek yang modis dan k pop atau all baju ini cocok baget buat kalian bisa pakia di man ayang anda mau

perbedaan dan persamaan hukum, norma, etik dan akhlak

Perbedaan dan Persamaan Hukum, Norma, Etika, Moral dan Akhlak

1. Pengertian:
a)      Hukum ialah peraturan yang dibuat dan disepakati secara resmi dan menjadi pengatur baik secara tertulis maupun tidak tertulis yang mengikat perilaku setiap masyarakat tertentu dan dikuatkan oleh pemerintah. Biasanya juga dapat dikatakan sebagai UU, peraturan, patokan (kaidah, ketentuan).
b)      Norma berasal dari bahasa latin yakni norma, yang berarti penyikut atau siku-siku, suatu alat perkakas yang digunakan oleh tukang kayu. Dari sinilah kita dapat mengartikan norma sebagai pedoman, ukuran, aturan atau kebiasaan. Jadi norma ialah sesuatu yang dipakai untuk mengatur sesuatu yang lain atau sebuah ukuran. Dengan norma ini orang dapat menilai kebaikan atau keburukan suatu perbuatan.
c)      Etika dari segi etimologi (ilmu asal usul kata), etika berasal dari bahasa yunani, ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Selain akhlak kita juga lazim menggunakan istilah etika. Etika merupakan sinonim dari akhlak. Kata ini berasal dari bahasa Yunani yakniethos yang berarti adat kebiasaan. Sedangkan yang dimaksud kebiasaan adalah kegiatan yang selalu dilakukan berulang-ulang sehingga mudah untuk dilakukan seperti merokok yang menjadi kebiasaan bagi pecandu rokok. Sedangkan etika menurut filasafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran. Etika membahas tentang tingkah laku manusia. Dengan demikian, etika lebih merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang dilakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk. Dengan kata lain etika adalah aturan atau pola tingkah laku yang dihasilkan oleh akal manusia.
d)     Moral berasal dari bahasa latin yakni mores kata jamak dari mos yang berarti adat kebiasaan. Sedangkan dalam bahasa Indonesia moral diartikan dengan susila. Sedangkan moral adalah sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan mana yang wajar.
e)      Akhlak : Ada   dua   pendekatan   untuk   mendefenisikan   akhlak,   yaitu   pendekatan linguistik (kebahasaan) dan pendekatan terminologi (peristilahan). Akhlak   berasal dari bahasa arab yakni  khuluqun yang menurut loghat diartikan:   budi  pekerti, perangai,   tingkah   laku   atau   tabiat. Sedangkan secara terminologi akhlak suatu keinginan yang ada di dalam jiwa yang akan dilakukan dengan perbuatan tanpa intervensi akal atau pikiran. Menurut Al Ghazali akhlak adalah sifat yang melekat dalam jiwa seseorang yang menjadikan ia dengan mudah tanpa banyak pertimbangan lagi. Sedangkan sebagaian ulama yang lain mengatakan akhlak itu adalah suatu sifat yang tertanam didalam jiwa seseorang dan sifat itu akan timbul disetiap ia bertindak tanpa merasa sulit (timbul dengan mudah) karena sudah menjadi budaya sehari-hari.

2. Persamaan
a)      Dari kelima pernyataan di atas sama-sama sebagai sebuah peraturan yang ada, berkembang dan diterima di kalangan masyarakat.
b)      Etika dan akhlak persamaan diantara keduanya adalah terletak pada objek yang akan dikaji, dimana kedua-duanya sama-sama membahas tentang baik buruknya tingkah laku dan perbuatan manusia.
c)      Antara etika dan moral memang memiliki kesamaan yaitu mengenai tindakan manusia, mana yang baik dan mana yang wajar atau menilai dari baik buruknya perbutaannya selaku manusia.

3. Perbedaan
a)      Etika dan akhlak perbedaannya sumber norma, dimana akhlak mempunyai basis atau landasan kepada norma agama yang bersumber dari hadist dan al- Quran.
b)      Etika jika dilihat dari segi objek pembahasannya, etika berupaya membahas perbutaan yang dilakukan oleh manusia. Dilihat dari segi sumbernya, etika bersumber pada akal pikiran dan filsafat. Sebagai hasil pemikiran maka etika tidak bersifat mutlak, absolut dan tidak pula universal. Dilihat dari segi fungsinya, etika berfungsi sebagai penilai, penentu dan penetap terhadap suatu perbuatan tersebut akan dinilai baik, buruk, mulia, terhormat, terhina dan sebagainya. Dan jika dilihat dari segi sifatnya, etika bersifat relatif yakni dapat berubah-rubah sesuai tuntutan zaman. Dengan demikian, etika lebih merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang dilakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk. Dengan kata lain etika adalah aturan atau pola tingkah laku yang dihasilkan oleh akal manusia.
c)      Etika dan moral berbedaannya, yakni etika lebih banyak bersifat teori, sedangkan moral lebih banyak bersifat praktis. Menurut pandangan ahli filsafat, etika memandang tingkah laku perbuatan manusia secara universal (umum), sedangkan moral secara lokal. Moral menyatakan ukuran, etika menjelaskan ukuran itu. Namun demikian, dalam beberapa hal antara etika dan moral memiliki perbedaan. Pertama, kalau dalam pembicaraan etika, untuk menentukan nilai perbutan manusia baik atau buruk menggunakan tolak ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan dalam pembicaran moral tolak ukur yang digunakan adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung di masyarakat.


FUJIFILM Digital Camera FinePix JX650 - Black
Tata Cara Berwudhu Yang Benar dan Hukum-nya
Wudhu merupakan salah satu cara umat islam untuk mensucikan diri atau memubuat kita dalam keadaan bersih,wudhu juga bias membersihkan hadas kecil seperti kita membuang angina tau menbuang kotoran untuk membersihkan hadast besar kita harus mandi junup atau mandi besar saat ini saya ingin menjelsakan tentang wudhu dulu.
Hukum Membatalkan wudhu
Hukum Yang Membatalkan Wudhu
yang membatalkan wudhu adalah membuah angin< buang ari kecil,mebuang air besar bersentuhan yang bukan muhrim atau juga berbicara kotor menyutuh kotoran manusia atau pun hewan mengluarkan dasar lebih dari 2 tetes
meyentuh hewan yang di larang islam sepeti babi atau anjing dll
berbicara pada saat wudhu Bukan Termaksud membatalkan wudhu’
makan makam Bukan Termaksud membatalkan wudhu’
Hukum Makruh Wudhu
apabila kita berwudhu kemudian kita tidu sejenak atau lama kemudian kita ingin sholat lalu kita masih ingin bahwa sebelum tidur kita telah wudhu lakang yang baik kita lakukan adalah sebaiknya kita berwudhu dulu lalu kita sholat karena kita tidak tau pada saat tertidur kita telah mengluarkan air atau mungkin kita telah di sentuh oelh yang bukan muhrim kita
Hukum Sunah Wudhu’
Sebelum wudhu mencuci tangan dengan bersih adalah sunah
sebelum wudhu mencuci hidung dengan bersih adalah sunah
sebelum wudhu mencuci mulut dengan bersih adalah sunah karena mungkin pada saat makan sisa makanan  yang mungkin tertinggal di selah-selah gigi atau di mulut dapat mengangu kita pada saat sholat
mencuci kedua telinga adalah sunah
mendahulukan bagian kanan pada saat berwudhu adalah sunah
membasahi seluruh rambut kepala adalh sunah
Tata Cara Berwudhu

membasuh muka dari didad sampai dengan dagu dari sebelah awal kuping kanan sampai engan awal kuping kiri membasuh mukan harus terkena ari merata
membasuh kedua tanggan dari siti sampai dengan jari tanggan dan jangan lupa selah-selah jari jua basuhilah dengan bersih
membasuh rambut kepala minimal 3 helau tau lebih banyak lebih baik
membasuh kedua kuping basahilah kedua kuping sampai rata sehingga harus terkena air
Memcuci kedua kaki dari mata kaki sampai dengan jari-jari kaki dan selah-selah jari kaki harus di basahi merata


 untuk doanya lihat d bawah ini

Doa sebelum berwudhu
 Doa setelah berwuduh

Kamis, 20 Februari 2014

headset

SOUNDMAGIC In Ear Monitor [PL11] - Silver SOUNDMAGIC In Ear Monitor [PL11] - Silverheadset kecil dan pas bageet di telingaa kita headset yg kecil dan ringan memudah kan kita untuk mendengarkan musik tanpa harus telinga kita kesakitan karena kebesaran dan juga bagi untuk olagraga sangat mudah di gunkan dan nyaman gadget

LAGU ALAS


Nie kawan bagi anak aceh tenggara di mna pun ada berapa lagu alas ny jngan pernah ketinggalan untuk biar inggat terus daerah kita kuta cane
HIDUP KOCANN

tablet android

tablet android SAMSUNG Galaxy Note 10.1 2014 Edition - BlackSAMSUNG Galaxy Note 10.1 2014 Edition - Black

DADDARIO Senar Gitar nickel Wound [EXL120]

DADDARIO Senar Gitar nickel Wound [EXL120] DADDARIO Senar Gitar nickel Wound [EXL120] DADDARIO Senar Gitar nickel Wound [EXL120]

Proposal pengaruh piutang terhadap likuiditas






PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAPAP
LIKUIDITAS PADA PTPN II WILAYAH
SUMATRA UTARA




OUTLINE


Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Melaksanakan
Seminar Outline Skripsi Pada Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Panca Budi




Oleh :



AGUS APRIZAL
1015100042






PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2013


KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan outline  skripsi  ini yang disusun guna sebagai syarat untuk pembuatan skripsi. Adapun judul outline skripsi yang penulis ajukan adalah “Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada PTPN II Wilayah Sumatera Utara”.
Outline skripsi ini belum begitu sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal skripsi ini. Semoga outline skripsi ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi penulis selanjutnya.
                  Akhirnya penulis mengharapkan semoga dalam penulisan penelitian ini nantinya dapat berguna bagi penulis dan para pembaca. Akhirnya atas segala bantuan, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan,    Oktober 2013
Penulis


Agus Aprizal



DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii         
DAFTAR TABEL................................................................................................... iii        
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. iv                    
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah.................................................................................. 1         
B.     Indentifikasi dan batasan masalah ................................................................ 4
C.     Rumusan masalah........................................................................................... 4         
D.    Tujuan dan manfaat penelitian....................................................................... 4
E.     Hipotesis ....................................................................................................... 5
 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.    Piutang........................................................................................................... 6
1.  Pengertian piutang..................................................................................... 6
2.  Kebijakan manajemen piutang .................................................................. 10
3.  Analisis umur piutang................................................................................ 11
B.     Perputaran piutang......................................................................................... 13
1.  Pengertian perputaran piutang................................................................... 13
2.  Mengukur perputaran piutang.................................................................... 14
3.  Penyebab turunnya rasio perputaran piutang............................................. 15       
C.     Likuiditas....................................................................................................... 16       
1.  Pengertian likuiditas................................................................................... 16
2.  Rasio likuiditas .......................................................................................... 16       
D.    Penelitian terdahulu....................................................................................... 18
E.     Kerangka konseptual ..................................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN
A.    Rancangan penelitian .................................................................................... 21
B.     Tempat dan waktu penelitian ........................................................................ 21
C.     Defenisi operasional variabel......................................................................... 22
D.    Jenis dan sumber data ................................................................................... 22
E.     Populasi dan sampel....................................................................................... 22
F.      Teknik pengumpulan data ............................................................................. 23
G.    Teknik analisis data ....................................................................................... 23
H.    Uji hipotesis................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA






















DAFTAR TABEL


Tabel 2.1 kajian penelitian terdahulu ........................................................................ 19
Table 3.1 rencana penelitian ...................................................................................... 21
























DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1 kerangka pemikiran teoritis ................................................................... 20

 BAB I
PENDAHULUAN



A.  Latar Belakang Masalah

Dengan semakin berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan antar perusahaan, khususnya antar perusahaan sejenis akan semakin ketat. Untuk menjaga kelangsungan hidup sebuah perusahaan dalam persaingan yang semakin ketat dibutuhkan suatu  pengelolaan sumber daya yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan baik. Bagi pihak manajemen, selain dituntut untuk mengkoordinasikan pengelolaan  seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien, juga dituntut untuk dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan di masa yang akan datang.
Semua perusahaan manufaktur di Indonesia dalam era globalisasi selayaknya berusaha untuk memproduksi  barang  berkualitas   tinggi   dengan biaya rendah dalam  rangka  meningkatkan  daya saing baik dipasar domestik maupun  pasar global. Jika perkembangan perusahaan manufaktur tersebut tidak didukung oleh pengawasan yang  ketat,  maka hal ini dapat menimbulkan banyak permasalahan dalam dunia manufaktur seperti penyalahgunaan penyaluran kredit yang akhirnya menjadi kredit macet, sehingga perusahaan manufaktur tersebut mengalami  masalah  likuiditas  yang  parah, akibatnya menjadikan  perusahaan  tersebut mengalami pailit (dilikuidasi) dan akhirnya mengganggu kelangsungan  hidup  perusahaan tersebut (going concern).
Berjalannya kegiatan operasional perusahaan sangat di pengaruhi oleh tingkat perputaran piutang. Kegiatan operasional yang dilakukan dengan mengunakan modal yang didapat dengan kondisi perusahaan akan menghasilkan perolehan laba. Dalam penjualan kredit perusahaan akan mendapatkan resiko.
Perekonomian yang semakin meningkat pada saat sekarang ini jika dikaitkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menimbulkan langkah-langkah konkrit dan munculnya produk- produk baru dari perusahaan. Banyak perusahaan yang memproduksi barang sejenis dengan merk yang berbeda-beda sehingga menimbulkan persaingan yang sangat ketat. Hal ini menyebabkan perusahaan harus pandai-pandai dalam membaca situasi persaingan dengan harga bersaing dan kualitas produk perusahaan dituntut untuk menarik tingkat daya beli konsumen yang tinggi agar menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Perputaran piutang  sangat penting bagi sebuah perusahaan karena merupakan rasio-rasio yang digunakan dalam mengukur effisiensi modal kerja dalam sebuah perusahaan. Adanya modal kerja yang cukup memungkinkan suatu perusahaan dalam melakukan aktivitasnya tidak mengalami kesulitan dan hambatan yang mungkin akan timbul. Penetapan besarnya modal kerja yang dibutuhkan perusahaan berbeda-beda, salah satunya tergantung jenis perusahaan dan seberapa besar perusahaan tersebut. Kegiatan penyediaan modal tersebut bersifat dinamis sehingga harus mengikuti perkembangan perusahaan. Besarnya modal kerja merupakan salah satu alat ukur yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah likuiditas perusahaan. Perputaran piutang yang tinggi maka kondisi modal yang ada akan semakin tinggi dan perusahaan dikatakan liquid. Apabila perputaran piutang rendah maka kondisi modal yang ada juga akan dikatakan rendah sehingga dikatakan illiquid atau tidak liquid. Perusahaan harus benar-benar teliti dalam menginvestasikan dana perusahaan dengan tujuan untuk menjaga likuiditas perusahaan.
Likuiditas sangat diperlukan oleh perusahaan sebagai jaminan pemenuhan kewajiban jangka pendeknya. Pengelolaan aktiva lancar secara efektif dan efisien sangatlah penting bagi perusahaan, agar dapat mempertahankan likuiditasnya yang sangat berperan dalam menentukan seberapa besar perubahan modal kerja yang akan digunakan perusahaan untuk mencapai keuntungan yang diharapkan perusahaan.
Dengan demikian, perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban secara tepat waktu artinya perusahaan dalam keadaan liquid dan perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar dari hutang lancarnya. Jadi, dengan melihat likuiditas suatu perusahaan, pihak kreditur dengan dapat menilai baik buruknya perusahaan tersebut. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk dapat mempertahankan likuiditasnya. Secara umum, semakin tinggi likuiditas, maka semakin rendah resiko kegagalan perusahaan. Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah diubah menjadi kas (meliputi kas, piutang, surat berharga, persediaan).
Kas merupakan aktiva lancar yang paling tinggi tingkat likuiditasnya, artinya dengan ketersediaan kas yang cukup maka perusahaan tidak akan kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dengan kata lain, semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula likuiditasnya. Menilai ketersediaan kas dapat dihitung dari perputaran kas. Tingkat perputaran kas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia. Suatu perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi karena adanya kas dalam jumlah besar berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerminkan adanya kelebihan kas. Sebaliknya apabila jumlah kas relatif kecil berarti perputaran kas tinggi sehingga perusahaan akan atau dapat berada dalam keadaan illikuid.
Rahmat dan Nur (2008) meneliti tentang pengaruh perputaran piutang dan pengumpulan piutang terhadap likuiditas perusahaan pada CV. Bumi Sarana Jaya Gresik tahun 2001 – 2005.. Adapun hasil dari penelitian tersebut bahwa perputaran piutang dan pengumpulan piutang secara simultan berpengaruh terhadap likuiditas perusahaan CV. Bumi Sarana Jaya dan perputaran piutang dan pengumpulan piutang secara parsial berpengaruh terhadap likuiditas perusahaan CV. Bumi Sarana Jaya. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Dongoran (2009) mengenai pengaruh perputaran piutang dan perputaran kas terhadap tingkat likuiditas perusahaaan tekstil yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2005-2009.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul  “Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada PTPN II Wilayah Sumatera Utara”
B.  Identifikasi dan batasan masalah
1.    Identifikasi masalah
Dari uraian yang telah diuraikan di atas, maka dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
a.       Bagaimana Pengaruh  Perputaran Piutang  Realita Terhadap pada PTP II Wilayah Sumatera Utara.
b.      Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Perusahaan
2.    Batasan masalah
Dalam mengadakan penelitian terhadap objek yang diteliti, terlebih dahulu ditentukan batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini hanya membahas mengenai Perputaran Piutang dan Likuiditas pada PTPN II Sumatera Utara

C.  Rumusan Masalah
Merujuk pada batasan masalah di atas, penulis mencoba merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1.    Apakah perputaran  piutang  memiliki pengaruh secara parsial terhadap likuiditas pada PTPN II Wilayah Sumatera Utara

D.  Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.    Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perputaran piutang terhadap likuiditas secara parsial dan simultan pada PTPN II Wilayah Sumatera Utara

2.    Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat penelitian, yaitu:
a.       Bagi mahasiswa/i, dengan hasil yang diperoleh diharapkan para pemakai informasi perputaran piutang terhadap likuiditas mendapat informasi untuk pengambilan keputusan.
b.      Bagi Institusi , penelitian ini penting dan selanjutnya meningkatkan dan membawa organisasi ke arah yang lebih baik di PTPN II wilayah Sumatera Utara
c.       Bagi akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya melakukan penelitian serupa.

E.  Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya yang disusun oleh peneliti yang kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan.
Menurut Sugiyono (2002 : 51) “Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh sebab itu rumusan malasah penelitian biasanya di susun dalam bentuk kalimat pertanyaan”
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis merumuskan hipotesa penelitian yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :
 “Ada pengaruh  Perputaran Piutang terhadap Likuiditas pada PTPN II Wilayah Sumatera Utara” .








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A.  Piutang
1.    Pengertian Piutang
Hampir semua jenis barang saat ini dapat dibeli secara kredit, karena penjualan secara kredit ini merupakan politik yang biasa dilakukan dalam dunia bisnis untuk merangsang minat pelanggannya. Meskipun pada umumnya, perusahaan akan lebih menyukai penjualan secara tunai daripada secara kredit, namun tekanan-tekanan persaingan telah memaksa kebanyakan perusahaan untuk menawarkan kredit.Penjualan secara kredit, maka perusahaan akan memiliki piutang. Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian mengenai piutang dari beberapa ahli :
a.       Menurut Indriyo(2000:83) yaitu :
“Piutang adalah merupakan aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya politik penjualan kredit, dengan tujuan untuk memperluas pasar dan memperbesar hasil penjualan.”
b.      Menurut James C. Van Horne dan John M. Wachowicz (1997:258) yaitu :
“Piutang adalah jumlah uang yang dipinjam dari perusahaan oleh pelanggan yang telah membeli barang atau memakai jasa secara kredit.”
c.       Menurut Lukman Syamsuddin (2001:255) yaitu :
“Piutang adalah yang timbul karena adanya transaksi penjualan secara kredit oleh perusahaan kepada para langganannya.”
        Penjualan secara kredit sengaja dilakukan untuk memperluas pasar dan memperbesar hasil penjualan, sehingga dapat menimbulkan beberapa keuntungan dalam bentuk:
1.      Kenaikan hasil penjualan.
2.      Kenaikan laba. Hal ini adalah sebagai akibat dari kenaikan dalam hasil penjualan sehingga menimbulkan kenaikan pada laba perusahaan.
3.      Memenangkan persaingan. Dalam dunia bisnis saat ini maka hampir semua perusahaan politik penjualan kredit ini. Oleh karena itu untuk menjaga posisi perusahaan di dalam persaingan maka haruslah dilakukan politik penjualan kredit tersebut, apabila tidak ingin merosot dalam posisi persaingan di pasar. Politik penjualan kredit yang agresif akan dapat merangasang minat calon konsumen yang memungkinkan untuk memakai dan menikmati kegunaan barang yang dibelinya tanpa harus mengeluarkan uang yang besar pada saat membeli, sehingga pembeli dapat menikmati sekarang juga dengan membayar sisanya nanti dikemudian hari.
            Selain dapat menimbulkan keuntungan, piutang juga dapat menimbulkan berbagai biaya bagi perusahaan. Artinya perusahaan tetap tidak terlepas dari penanggungan risiko berupa biaya. Adapun risiko yang terkandung dalam piutang, yaitu sebagai berikut :
a.      Risiko tidak terbayarnya seluruh piutang
b.      Risiko tidak terbayarnya sebagian piutang
c.       Risiko keterlambatan dalam melunasi piutang
d.      Risiko tertanamnya modal dalam piutang
Sedangkan biaya yang timbul akibat dari adanya piutang adalah:
1.      Biaya Penghapusan Piutang
            Biaya penghapusan piutang/piutang ragu-ragu/bad debt resiko terhadap tidak tertagihnya sejumlah tertentu dari piutang akan dimasukkan sebagai biaya bad debt atau piutang ragu-ragu yang nantinya akan diadakan penghapusan piutang. Oleh karena itu perlu diperhitungkan pada setiap periode.
2.       Biaya Pengumpulan Piutang
            Dengan adanya piutang maka timbul kegiatan penagihan piutang yang akan mengeluarkan biaya disebut sebagai biaya pengumpulan piutang.
3.       Biaya Administrasi
          Terhadap piutang diperlukan kegiatan administrasi yang akan mengeluarkan biaya.
4.    Biaya Sumber Dana
            Dengan terjadinya piutang maka diperlukan dana dari dalam maupun luar perusahaan untuk menjagainya. Dana tersebut diperlukan untuk sumber dana (weighted cast).
            Adapun langkah-langkah preventif yang harus dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut adalah manajer kredit hendaknya memerhatikan lima “C” dari kredit sebelum memutuskan pemberian kredit kepada pelanggan, yaitu sebagai berikut :
a.       Character, dalam hal ini manajer kredit harus memerhatikan karakter dari si pemohon. Apabila pelanggan lama, maka dapat dilihat pada track record yang ada dikartu piutang. Bila pelanggan baru, maka dapat ditanyakan pada mitra usahanya dan referensi pihak lain yang menjamin.
b.      Capacity. Dalam hal ini manajer kredit perlu memerhatikan kemampuan pelanggan dalam mengelola bisnisnya. Di kantornya bisa dilihat pada debt service coverage, rasio likuiditas, time interest earned, serta return on assets.
c.       Capital. Dalam hal ini manajer kredit perlu memerhatikan modal yang dimiliki pelanggan. Hal ini bisa dilihat pada pos equity dalam laporan keuangan pelanggan
d.      Collateral. Dalam hal ini manajer kredit perlu memerhatikan jaminan yang diberikan oleh pelanggan untuk menutup kerugian apabila pelanggan tidak bisa melanjutkan angsurannya.
e.      Conditions of economics. Dalam hal ini manajer kredit perlu memerhatikan apakah perusahaan pelanggan tersebut rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi, baik makro maupun lini bisnis pelanggan.   
            Dengan timbulnya biaya bagi perusahaan tersebut, untuk itu perusahaan perlu melakukan analisis ekonomi tentang piutang yang bertujuan untuk menilai apakah manfaat memiliki piutang lebih besar atau kecil dari biayanya. Apabila diperkirakan bahwa manfaatnya lebih besar, maka secara ekonomi pemilikan piutang (penjualan kredit) tersebut dibenarkan. Analisa tersebut merupakan salah satu bagian dari pengelolaan piutang.
            Berapa besar kecilnya piutangyang ingin diketahui dapat dilihat dari beberapa faktor yang mempengaruhinya. Drs. Abdul Halim, M.M., Ak. Dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Keuangan Bisnis”, mengemukakan bahwa adanya beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya investasi dalam piutang, yaitu sebagai berikut :
a.       Kebijakan penjualan kredit. Semakin longgar kebijakannya, akan semakin besar pula jumlah investasi dalam piutang. Sebaliknya, semakin ketat kebijakannya, akan semakin kecil jumlah investasi dalam piutang.
b.      Syarat pembayaran penjualan kredit. Semakin longgar syarat pembayaran yang diberlakukan kepada pelanggan, akan semakin besar jumlah investasi dalam piutang. Sebaliknya, semakin ketat syarat pembayaran yang dibelakukan kepada pelanggan, akan semakin kecil jumlah investasi dalam piutang.
c.       Ketentuan tentang pembatasan kredit. Semakin besar pembatasan kredit yang diberlakukan, akan semakin besar jumlah investasi dalam piutang. Sebaliknya, semakin kecil pembatasan kredit yang diberlakukan, akan semakin kecil jumlah investasi dalam piutang.
d.      Kebijakan dalam mengumpulkan piutang. Semakin ketat kebijakan dalam mengumpulkan piutang, akan semakin kecil jumlah investasi dalam piutang.
e.       Kebiasaan membayar dari para pelanggan. Apabila kebiasaan pelanggan dalam membayar utangnya sering terlambat, maka akan semakin besar jumlah investasi dalam piutang.  
   
KALOK MAU SAMBUNGANYA TRANSFER DULU 300.000

Hub :AGUS
Hp :0813 7097 1367