Penonton

Kamis, 20 Februari 2014

Proposal pengaruh piutang terhadap likuiditas






PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAPAP
LIKUIDITAS PADA PTPN II WILAYAH
SUMATRA UTARA




OUTLINE


Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Melaksanakan
Seminar Outline Skripsi Pada Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Panca Budi




Oleh :



AGUS APRIZAL
1015100042






PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2013


KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan outline  skripsi  ini yang disusun guna sebagai syarat untuk pembuatan skripsi. Adapun judul outline skripsi yang penulis ajukan adalah “Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada PTPN II Wilayah Sumatera Utara”.
Outline skripsi ini belum begitu sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal skripsi ini. Semoga outline skripsi ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi penulis selanjutnya.
                  Akhirnya penulis mengharapkan semoga dalam penulisan penelitian ini nantinya dapat berguna bagi penulis dan para pembaca. Akhirnya atas segala bantuan, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan,    Oktober 2013
Penulis


Agus Aprizal



DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii         
DAFTAR TABEL................................................................................................... iii        
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. iv                    
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah.................................................................................. 1         
B.     Indentifikasi dan batasan masalah ................................................................ 4
C.     Rumusan masalah........................................................................................... 4         
D.    Tujuan dan manfaat penelitian....................................................................... 4
E.     Hipotesis ....................................................................................................... 5
 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.    Piutang........................................................................................................... 6
1.  Pengertian piutang..................................................................................... 6
2.  Kebijakan manajemen piutang .................................................................. 10
3.  Analisis umur piutang................................................................................ 11
B.     Perputaran piutang......................................................................................... 13
1.  Pengertian perputaran piutang................................................................... 13
2.  Mengukur perputaran piutang.................................................................... 14
3.  Penyebab turunnya rasio perputaran piutang............................................. 15       
C.     Likuiditas....................................................................................................... 16       
1.  Pengertian likuiditas................................................................................... 16
2.  Rasio likuiditas .......................................................................................... 16       
D.    Penelitian terdahulu....................................................................................... 18
E.     Kerangka konseptual ..................................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN
A.    Rancangan penelitian .................................................................................... 21
B.     Tempat dan waktu penelitian ........................................................................ 21
C.     Defenisi operasional variabel......................................................................... 22
D.    Jenis dan sumber data ................................................................................... 22
E.     Populasi dan sampel....................................................................................... 22
F.      Teknik pengumpulan data ............................................................................. 23
G.    Teknik analisis data ....................................................................................... 23
H.    Uji hipotesis................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA






















DAFTAR TABEL


Tabel 2.1 kajian penelitian terdahulu ........................................................................ 19
Table 3.1 rencana penelitian ...................................................................................... 21
























DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1 kerangka pemikiran teoritis ................................................................... 20

 BAB I
PENDAHULUAN



A.  Latar Belakang Masalah

Dengan semakin berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan antar perusahaan, khususnya antar perusahaan sejenis akan semakin ketat. Untuk menjaga kelangsungan hidup sebuah perusahaan dalam persaingan yang semakin ketat dibutuhkan suatu  pengelolaan sumber daya yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan baik. Bagi pihak manajemen, selain dituntut untuk mengkoordinasikan pengelolaan  seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien, juga dituntut untuk dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan di masa yang akan datang.
Semua perusahaan manufaktur di Indonesia dalam era globalisasi selayaknya berusaha untuk memproduksi  barang  berkualitas   tinggi   dengan biaya rendah dalam  rangka  meningkatkan  daya saing baik dipasar domestik maupun  pasar global. Jika perkembangan perusahaan manufaktur tersebut tidak didukung oleh pengawasan yang  ketat,  maka hal ini dapat menimbulkan banyak permasalahan dalam dunia manufaktur seperti penyalahgunaan penyaluran kredit yang akhirnya menjadi kredit macet, sehingga perusahaan manufaktur tersebut mengalami  masalah  likuiditas  yang  parah, akibatnya menjadikan  perusahaan  tersebut mengalami pailit (dilikuidasi) dan akhirnya mengganggu kelangsungan  hidup  perusahaan tersebut (going concern).
Berjalannya kegiatan operasional perusahaan sangat di pengaruhi oleh tingkat perputaran piutang. Kegiatan operasional yang dilakukan dengan mengunakan modal yang didapat dengan kondisi perusahaan akan menghasilkan perolehan laba. Dalam penjualan kredit perusahaan akan mendapatkan resiko.
Perekonomian yang semakin meningkat pada saat sekarang ini jika dikaitkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menimbulkan langkah-langkah konkrit dan munculnya produk- produk baru dari perusahaan. Banyak perusahaan yang memproduksi barang sejenis dengan merk yang berbeda-beda sehingga menimbulkan persaingan yang sangat ketat. Hal ini menyebabkan perusahaan harus pandai-pandai dalam membaca situasi persaingan dengan harga bersaing dan kualitas produk perusahaan dituntut untuk menarik tingkat daya beli konsumen yang tinggi agar menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Perputaran piutang  sangat penting bagi sebuah perusahaan karena merupakan rasio-rasio yang digunakan dalam mengukur effisiensi modal kerja dalam sebuah perusahaan. Adanya modal kerja yang cukup memungkinkan suatu perusahaan dalam melakukan aktivitasnya tidak mengalami kesulitan dan hambatan yang mungkin akan timbul. Penetapan besarnya modal kerja yang dibutuhkan perusahaan berbeda-beda, salah satunya tergantung jenis perusahaan dan seberapa besar perusahaan tersebut. Kegiatan penyediaan modal tersebut bersifat dinamis sehingga harus mengikuti perkembangan perusahaan. Besarnya modal kerja merupakan salah satu alat ukur yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah likuiditas perusahaan. Perputaran piutang yang tinggi maka kondisi modal yang ada akan semakin tinggi dan perusahaan dikatakan liquid. Apabila perputaran piutang rendah maka kondisi modal yang ada juga akan dikatakan rendah sehingga dikatakan illiquid atau tidak liquid. Perusahaan harus benar-benar teliti dalam menginvestasikan dana perusahaan dengan tujuan untuk menjaga likuiditas perusahaan.
Likuiditas sangat diperlukan oleh perusahaan sebagai jaminan pemenuhan kewajiban jangka pendeknya. Pengelolaan aktiva lancar secara efektif dan efisien sangatlah penting bagi perusahaan, agar dapat mempertahankan likuiditasnya yang sangat berperan dalam menentukan seberapa besar perubahan modal kerja yang akan digunakan perusahaan untuk mencapai keuntungan yang diharapkan perusahaan.
Dengan demikian, perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban secara tepat waktu artinya perusahaan dalam keadaan liquid dan perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar dari hutang lancarnya. Jadi, dengan melihat likuiditas suatu perusahaan, pihak kreditur dengan dapat menilai baik buruknya perusahaan tersebut. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk dapat mempertahankan likuiditasnya. Secara umum, semakin tinggi likuiditas, maka semakin rendah resiko kegagalan perusahaan. Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah diubah menjadi kas (meliputi kas, piutang, surat berharga, persediaan).
Kas merupakan aktiva lancar yang paling tinggi tingkat likuiditasnya, artinya dengan ketersediaan kas yang cukup maka perusahaan tidak akan kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dengan kata lain, semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula likuiditasnya. Menilai ketersediaan kas dapat dihitung dari perputaran kas. Tingkat perputaran kas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia. Suatu perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi karena adanya kas dalam jumlah besar berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerminkan adanya kelebihan kas. Sebaliknya apabila jumlah kas relatif kecil berarti perputaran kas tinggi sehingga perusahaan akan atau dapat berada dalam keadaan illikuid.
Rahmat dan Nur (2008) meneliti tentang pengaruh perputaran piutang dan pengumpulan piutang terhadap likuiditas perusahaan pada CV. Bumi Sarana Jaya Gresik tahun 2001 – 2005.. Adapun hasil dari penelitian tersebut bahwa perputaran piutang dan pengumpulan piutang secara simultan berpengaruh terhadap likuiditas perusahaan CV. Bumi Sarana Jaya dan perputaran piutang dan pengumpulan piutang secara parsial berpengaruh terhadap likuiditas perusahaan CV. Bumi Sarana Jaya. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Dongoran (2009) mengenai pengaruh perputaran piutang dan perputaran kas terhadap tingkat likuiditas perusahaaan tekstil yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2005-2009.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul  “Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada PTPN II Wilayah Sumatera Utara”
B.  Identifikasi dan batasan masalah
1.    Identifikasi masalah
Dari uraian yang telah diuraikan di atas, maka dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
a.       Bagaimana Pengaruh  Perputaran Piutang  Realita Terhadap pada PTP II Wilayah Sumatera Utara.
b.      Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Perusahaan
2.    Batasan masalah
Dalam mengadakan penelitian terhadap objek yang diteliti, terlebih dahulu ditentukan batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini hanya membahas mengenai Perputaran Piutang dan Likuiditas pada PTPN II Sumatera Utara

C.  Rumusan Masalah
Merujuk pada batasan masalah di atas, penulis mencoba merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1.    Apakah perputaran  piutang  memiliki pengaruh secara parsial terhadap likuiditas pada PTPN II Wilayah Sumatera Utara

D.  Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.    Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perputaran piutang terhadap likuiditas secara parsial dan simultan pada PTPN II Wilayah Sumatera Utara

2.    Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat penelitian, yaitu:
a.       Bagi mahasiswa/i, dengan hasil yang diperoleh diharapkan para pemakai informasi perputaran piutang terhadap likuiditas mendapat informasi untuk pengambilan keputusan.
b.      Bagi Institusi , penelitian ini penting dan selanjutnya meningkatkan dan membawa organisasi ke arah yang lebih baik di PTPN II wilayah Sumatera Utara
c.       Bagi akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya melakukan penelitian serupa.

E.  Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya yang disusun oleh peneliti yang kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan.
Menurut Sugiyono (2002 : 51) “Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh sebab itu rumusan malasah penelitian biasanya di susun dalam bentuk kalimat pertanyaan”
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis merumuskan hipotesa penelitian yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :
 “Ada pengaruh  Perputaran Piutang terhadap Likuiditas pada PTPN II Wilayah Sumatera Utara” .








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A.  Piutang
1.    Pengertian Piutang
Hampir semua jenis barang saat ini dapat dibeli secara kredit, karena penjualan secara kredit ini merupakan politik yang biasa dilakukan dalam dunia bisnis untuk merangsang minat pelanggannya. Meskipun pada umumnya, perusahaan akan lebih menyukai penjualan secara tunai daripada secara kredit, namun tekanan-tekanan persaingan telah memaksa kebanyakan perusahaan untuk menawarkan kredit.Penjualan secara kredit, maka perusahaan akan memiliki piutang. Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian mengenai piutang dari beberapa ahli :
a.       Menurut Indriyo(2000:83) yaitu :
“Piutang adalah merupakan aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya politik penjualan kredit, dengan tujuan untuk memperluas pasar dan memperbesar hasil penjualan.”
b.      Menurut James C. Van Horne dan John M. Wachowicz (1997:258) yaitu :
“Piutang adalah jumlah uang yang dipinjam dari perusahaan oleh pelanggan yang telah membeli barang atau memakai jasa secara kredit.”
c.       Menurut Lukman Syamsuddin (2001:255) yaitu :
“Piutang adalah yang timbul karena adanya transaksi penjualan secara kredit oleh perusahaan kepada para langganannya.”
        Penjualan secara kredit sengaja dilakukan untuk memperluas pasar dan memperbesar hasil penjualan, sehingga dapat menimbulkan beberapa keuntungan dalam bentuk:
1.      Kenaikan hasil penjualan.
2.      Kenaikan laba. Hal ini adalah sebagai akibat dari kenaikan dalam hasil penjualan sehingga menimbulkan kenaikan pada laba perusahaan.
3.      Memenangkan persaingan. Dalam dunia bisnis saat ini maka hampir semua perusahaan politik penjualan kredit ini. Oleh karena itu untuk menjaga posisi perusahaan di dalam persaingan maka haruslah dilakukan politik penjualan kredit tersebut, apabila tidak ingin merosot dalam posisi persaingan di pasar. Politik penjualan kredit yang agresif akan dapat merangasang minat calon konsumen yang memungkinkan untuk memakai dan menikmati kegunaan barang yang dibelinya tanpa harus mengeluarkan uang yang besar pada saat membeli, sehingga pembeli dapat menikmati sekarang juga dengan membayar sisanya nanti dikemudian hari.
            Selain dapat menimbulkan keuntungan, piutang juga dapat menimbulkan berbagai biaya bagi perusahaan. Artinya perusahaan tetap tidak terlepas dari penanggungan risiko berupa biaya. Adapun risiko yang terkandung dalam piutang, yaitu sebagai berikut :
a.      Risiko tidak terbayarnya seluruh piutang
b.      Risiko tidak terbayarnya sebagian piutang
c.       Risiko keterlambatan dalam melunasi piutang
d.      Risiko tertanamnya modal dalam piutang
Sedangkan biaya yang timbul akibat dari adanya piutang adalah:
1.      Biaya Penghapusan Piutang
            Biaya penghapusan piutang/piutang ragu-ragu/bad debt resiko terhadap tidak tertagihnya sejumlah tertentu dari piutang akan dimasukkan sebagai biaya bad debt atau piutang ragu-ragu yang nantinya akan diadakan penghapusan piutang. Oleh karena itu perlu diperhitungkan pada setiap periode.
2.       Biaya Pengumpulan Piutang
            Dengan adanya piutang maka timbul kegiatan penagihan piutang yang akan mengeluarkan biaya disebut sebagai biaya pengumpulan piutang.
3.       Biaya Administrasi
          Terhadap piutang diperlukan kegiatan administrasi yang akan mengeluarkan biaya.
4.    Biaya Sumber Dana
            Dengan terjadinya piutang maka diperlukan dana dari dalam maupun luar perusahaan untuk menjagainya. Dana tersebut diperlukan untuk sumber dana (weighted cast).
            Adapun langkah-langkah preventif yang harus dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut adalah manajer kredit hendaknya memerhatikan lima “C” dari kredit sebelum memutuskan pemberian kredit kepada pelanggan, yaitu sebagai berikut :
a.       Character, dalam hal ini manajer kredit harus memerhatikan karakter dari si pemohon. Apabila pelanggan lama, maka dapat dilihat pada track record yang ada dikartu piutang. Bila pelanggan baru, maka dapat ditanyakan pada mitra usahanya dan referensi pihak lain yang menjamin.
b.      Capacity. Dalam hal ini manajer kredit perlu memerhatikan kemampuan pelanggan dalam mengelola bisnisnya. Di kantornya bisa dilihat pada debt service coverage, rasio likuiditas, time interest earned, serta return on assets.
c.       Capital. Dalam hal ini manajer kredit perlu memerhatikan modal yang dimiliki pelanggan. Hal ini bisa dilihat pada pos equity dalam laporan keuangan pelanggan
d.      Collateral. Dalam hal ini manajer kredit perlu memerhatikan jaminan yang diberikan oleh pelanggan untuk menutup kerugian apabila pelanggan tidak bisa melanjutkan angsurannya.
e.      Conditions of economics. Dalam hal ini manajer kredit perlu memerhatikan apakah perusahaan pelanggan tersebut rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi, baik makro maupun lini bisnis pelanggan.   
            Dengan timbulnya biaya bagi perusahaan tersebut, untuk itu perusahaan perlu melakukan analisis ekonomi tentang piutang yang bertujuan untuk menilai apakah manfaat memiliki piutang lebih besar atau kecil dari biayanya. Apabila diperkirakan bahwa manfaatnya lebih besar, maka secara ekonomi pemilikan piutang (penjualan kredit) tersebut dibenarkan. Analisa tersebut merupakan salah satu bagian dari pengelolaan piutang.
            Berapa besar kecilnya piutangyang ingin diketahui dapat dilihat dari beberapa faktor yang mempengaruhinya. Drs. Abdul Halim, M.M., Ak. Dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Keuangan Bisnis”, mengemukakan bahwa adanya beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya investasi dalam piutang, yaitu sebagai berikut :
a.       Kebijakan penjualan kredit. Semakin longgar kebijakannya, akan semakin besar pula jumlah investasi dalam piutang. Sebaliknya, semakin ketat kebijakannya, akan semakin kecil jumlah investasi dalam piutang.
b.      Syarat pembayaran penjualan kredit. Semakin longgar syarat pembayaran yang diberlakukan kepada pelanggan, akan semakin besar jumlah investasi dalam piutang. Sebaliknya, semakin ketat syarat pembayaran yang dibelakukan kepada pelanggan, akan semakin kecil jumlah investasi dalam piutang.
c.       Ketentuan tentang pembatasan kredit. Semakin besar pembatasan kredit yang diberlakukan, akan semakin besar jumlah investasi dalam piutang. Sebaliknya, semakin kecil pembatasan kredit yang diberlakukan, akan semakin kecil jumlah investasi dalam piutang.
d.      Kebijakan dalam mengumpulkan piutang. Semakin ketat kebijakan dalam mengumpulkan piutang, akan semakin kecil jumlah investasi dalam piutang.
e.       Kebiasaan membayar dari para pelanggan. Apabila kebiasaan pelanggan dalam membayar utangnya sering terlambat, maka akan semakin besar jumlah investasi dalam piutang.  
   
KALOK MAU SAMBUNGANYA TRANSFER DULU 300.000

Hub :AGUS
Hp :0813 7097 1367


2 komentar:

  1. saya mau lanjutannya, bagaimana?
    Kalo mau transfer kemana?

    BalasHapus
  2. Masih ada niat mau beli proposal ny
    Hubungi no 081370971367

    BalasHapus